Fungsi Bahasa sebagai
-alat komunikasi
1. kata makro hanya dipahami oleh orang-orang
dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh
masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami
dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar,
luas, rumah, wisma, dianggap
lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau
makro akan memberi
nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa
intelektualitas, atau nuansa tradisional.
2. misalkan seorang satpam
perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati
jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu
sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama
orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu
pergantian tersebut
-alat adaptasi dan integrasi sosial
1. pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu,
kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita dalam berbahasa
Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan
kata itu penting agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang
Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat.
Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah
menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai
bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan
bangsa tersebut.
2. Cara berbahasa tertentu
selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi
dan adaptasi sosial. Pada saat beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu,
seseorang akan memilih bahasa yang akan digunakannya bergantung pada situasi
dan kondisi yang dihadapinya.
-alat kontrol sosial
1.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial
yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis
merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada
akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat
persoalan secara lebih jelas dan tenang.
2.
contohnya buku - buku pelajaran, ceramah agama,
orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat
- alat
ekspresi diri
1.
contoh, tulisan kita dalam buku atau catatan
harian merupakan hasil ekspresi diri kita. Ketika kita menulis, kita tidak
memikirkan siapa pembaca tulisan kita. Kita hanya menuangkan isi hati,
perasaan, pikiran, gagasan, dan obsesi kita tanpa memikirkan apakah tulisan itu
dipahamiorang lain (pembaca) atau tidak. Akan tetapi, ketika kita menulis surat
kepada orang lain, misalnya, kita mulai berpikir kepada siapakah surat itu akan
dikirimkan? Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita
hormati (yang dituakan) dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman
sejawat atau yang dianggap sebagaisaudara sendiri.
2.
Dalam buaian seorang bayi sudah dapat menyatakan
dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai belajar
berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya.
Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa.
0 comments:
Posting Komentar