Jumat, 24 Januari 2014

Fungsi Bahasa

Fungsi Bahasa sebagai
-alat komunikasi
1. kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
2. misalkan seorang satpam perumahan  berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut
 -alat adaptasi dan integrasi sosial
1. pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita dalam berbahasa Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
2. Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, seseorang akan memilih bahasa yang akan digunakannya bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapinya.

-alat kontrol sosial
1.       Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.
Description: C:\Users\ryandharmaa\Downloads\download.jpg


2.       contohnya buku - buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat


- alat ekspresi diri

1.       contoh, tulisan kita dalam buku atau catatan harian merupakan hasil ekspresi diri kita. Ketika kita menulis, kita tidak memikirkan siapa pembaca tulisan kita. Kita hanya menuangkan isi hati, perasaan, pikiran, gagasan, dan obsesi kita tanpa memikirkan apakah tulisan itu dipahamiorang lain (pembaca) atau tidak. Akan tetapi, ketika kita menulis surat kepada orang lain, misalnya, kita mulai berpikir kepada siapakah surat itu akan dikirimkan? Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati (yang dituakan) dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman sejawat atau yang dianggap sebagaisaudara sendiri.

2.       Dalam buaian seorang bayi sudah dapat menyatakan dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai belajar berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya. Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa.

0 comments:

Posting Komentar