Sabtu, 11 Oktober 2014

Bidang Telematika


v  Pengamanan layanan Telematika
Cara pengamanan layanan telematika yaitu:
Menerapkan pengamanan sesuai klausul ISO 27001. ISO 27001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kemanan Informasi (SMKI) sebagian besar sebelumnya diangkat berdasarkan BS 7799 yang umum digunakan sejak tahun 1995 mengenai pengelolaan keamanan informasi.
Adapun aspek penerapan keamanan secara umum meliputi :
a.      Privacy (privasi/kerahasiaan), menjaga kerahasiaan informasi dari semua pihak, kecuali yang memiliki kewenangan.
b.      Integrity (integritas), meyakinkan bahwa data tidak mengalami perubahan oleh yang tidak berhak atau oleh suatu hal lain yang tidak diketahui (misalnya buruknya transmisi data).
c.       Authentication (otentikasi/identifikasi), pengecekan terhadap identitas suatu entitas, bisa berupa orang, kartu kredit atau mesin.
d.      Signature, Digital Signature (tanda tangan), mengesahkan suatu informasi menjadi satu kesatuan di bawah suatu otoritas.
e.       Authorization (otorisasi), pemberian hak/kewenangan kepada entitas lain di dalam sistem;
f.        Validation (validasi), pengecekan keabsahan suatu otorisasi.
g.      Access Control (kontrol akses), pembatasan akses terhadap entitas di dalam sistem;
h.      Certificate (sertifikasi), pengesahan/pemberian kuasa suatu informasi kepada entitas yang tepercaya.
i.        Time stamp (pencatatan waktu), mencatat waktu pembuatan atau keberadaan suatu informasi di dalam sistem.
j.        Verification (persaksian, verifikasi), memverifikasi pembuatan dan keberadaan suatuinformasi di dalam sistem bukan oleh pembuatnya Acknowledgement (tanda terima), pemberitahuan bahwa informasi telah diterima.
k.       Confirmation (konfirmasi), pemberitahuan bahwa suatu layanan informasi telah tersedia;
l.        Ownership (kepemilikan), menyediakan suatu entitas dengan sah untuk menggunakan atau mengirimkan kepada pihak lain.
m.    Anonymous (anonimitas), menyamarkan identitas dari entitas terkait dalam suatu proses transaksi.
n.      Non-repudiation (nirpenyangkalan), mencegah penyangkalan dari suatu entitas atas kesepakatan atau perbuatan yang sudah dibuat.
o.      Recall (penarikan), penarikan kembali suatu sertifikat atau otoritas.

v  Motif gangguan dari layanan Telematika
a.       Noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan  merupakan sinyal yang diinginkan.
b.      Flooding adalah teknologi informasi yang mengacu kepada salah satu jenis serangan Denial-of- service yang menggunakan paket-paket SYN. Denial of Service (DoS) merupakan serangan  dimana suatu pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses  pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang.
c.       Virus adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya secara sendiri dalam  sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.
d.      Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet.
e.       Interruption adalah suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
f.       Interception adalah suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
g.      Modification adalah suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
h.      Fabrication adalah suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.


v  Contoh metode pengamanan terhadap layanan telematika
Salah satu metode keamanan untuk melindungi data informasi tersebut digunakan teknik pengacakan data informasi yang disebut enkripsi, metode tersebut digunakan untuk membuat data informasi agar tidak dapat di baca atau di mengerti kecuali oleh penerima yang berhak akan data informasi tersebut.
Metode-metode enkripsi yang digunakan dalam keamanan data informasi sangat banyak, seperti RC4, Blowfish, AES, DEST, RSA, GHOST, SCOP, Idea dll. Dan dalam penerapan metode enkripsi tersebut dibagi menjadi 2 jenis yakni, enkripsi simetrik dan enkripsi asimetrik. Enkripsi simetrik menggunakan kunci yang sama dalam proses enkripsi datanya ataupun dalam deskripsi datanya, contoh enkripsi simetrik yaitu RC4, Blowfish, AES dll, sedangkan enkripsi asimetrik yakni menggunakan kunci publik dan kunci privat untuk enkripsi dan deskripsi datanya, contoh enkripsi asimetrik RSA. Dan dari enkripsi simetrik dibagi menjadi 2 tipe yaitu Stream Cipher dan Block Cipher. Stream Cipher yakni proses mengenkripsi aliran data informasi (Stream) bit per bitnya menjadi data acak (Cipher) secara kontinyu. Sedangkan Block Cipher merupakan proses mengenkripsi data informasi per blok data menjadi data acak (Cipher).
Melihat perkembangan teknik keamanan data informasi yang menjadi sangat penting dalam dunia teknologi informasi, maka penulis mencoba membuat sebuah metode enkripsi pengamanan data informasi yang diberi nama dengan Algoritma PR2 (Pseudocode Ricky 2), versi update dari enkripsiPR sebelumnya. Algoritma ini merupakan algoritma enkripsi simetrik dengan tipe Stream Cipher, yang memproses aliran data informasi (Stream) secara kontinyu. Enkripsi ini relatif cepat dalam proses enkripsi dan deskripsi datanya, kecepatan rata-ratanya 18 mb/s, dengan pentium 4 2.4 Ghz, memory 512 Mb dan HDD 80 Gb. Algoritma enkripsi ini dapat diterapkan pada proses pengiriman data melalui jaringan ataupun pada proses pengolahan data lokal tanpa menggunakan media jaringan. Algoritma PR2 yang diterapkan dalam fungsi program pengamanan data, dapat menjadi sebuah metode alternatif keamanan data untuk mengamankan data informasi dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengenkripsi sebuah file di sistem
operasi Microsoft Windows:
1.              Klik kanan pada file yang ingin dienkripsi.
2.              Klik Properties.
3.              Klik tab General.
4.              Tekan tombol Advanced.
5.              Beri tanda check pada Encrypt contents to secure data.
6.              Kemudian tekan tombol OK.
               Jika file hasil enkripsi tersebut disalin dan dibuka oleh user lain, maka akan muncul pesan error seperti :
               Username does not have access privileges, atau Error copying file or folder

Sumber :


0 comments:

Posting Komentar